Wednesday, September 2, 2015

Kumpulan Orang Yang Saling Membantu, Membangun Hikmah Bersama Menuju Indonesia Tanpa Riba

Kita menolong orang lain bukan agar kita mendapat kebaikan dikemudian hari. Tapi kita menolong karena tubuh kita memang didesain untuk saling tolong menolong. Sebagai umat Islam, kita digambarkan Rasulullah saw bagaikan satu tubuh.

   قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى  

Artinya: "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam". (HR. Muslim)

Tubuh yang sehat memiliki organ-organ yang berfungsi sebagaimana mestinya. Aliran darah (kesejahteraan) yang lancar berperan penting dalam menjaga setiap organ tubuh tetap sehat dan berfungsi. Al-Quran memberi kabar bahwa hanya ada satu organ dalam satu tubuh yang bertugas mengkordinasikan darah agar mengalir lancar, yaitu jantung.


[Qs.33:4] Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah jantung dalam rongganya; dan Dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu zhihar itu sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu sendiri. Yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan yang benar.

Saya ulangi: Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah jantung dalam rongga dada manusia.

Dalam bisnis ekonomi berjamaah, jantung itu adalah cash flow terpadu.

Dalam kumpulan orang yang saling membantu di sini, jantung itu adalah Hikmah Bersama.

Selain berfungsi mengatur aliran darah (kesejahteraan) ke seluruh organ tubuh yang membutuhkan (anggota), jantung juga berfungsi sebagai konseptor dan sebagai visioner



[Qs.22:46] maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai qolb (jantung) yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah qolb (jantung) yang di dalam dada.

Hikmah Bersama berbadan hukum koperasi.

Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya, Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.

Dari pengertian di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan sepenanggungan serta memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang sama.
  2. Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk pada kaidah-kaidah ekonomi yang berlaku seperti adanya modal sendiri, menanggung resiko, penyedia agunan, dan lain-lain.
  3. Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk menekan biaya, sehingga keuntunngan yang diperoleh anggota menjadi lebih besar.
  4. Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi menerapkan aturan, harga sesuai dengan biaya yang sesungguhnya, ditambah komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk kepentingan investasi.
Kumpulan orang yang saling membantu adalah kumpulan orang-orang yang senasib dan sepenanggungan. Apa itu? Sama-sama ingin membebaskan diri dan lingkungan dari sistem ekonomi riba. Sejak semula kita berkumpul di Riba Crisis Center (RCC) berdiskusi bersama untuk melakukan usaha bersama, membangun Hikmah Bersama Riba Crisis Center (HB RCC)

Menurut UU Nomor 25 Tahun 12 tentang Perkoperasian, pengertian Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Penting dicatat. HB RCC bergerak berdasarkan atas asas kekeluargaan. Seperti keluarga, suami dan istri bersatu. Istri berasal dari suami. Keduanya melahirkan anak-anak, kemudian mempunyai keturunan yang sejenis dengan mereka.



[Qs.16:72] Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki yang baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari ni'mat Allah?

Dan kita lengkapi dengan ayat ini:


[Qs.66:6] Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, pejaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Jadi itu artinya apa? Artinya, kita diperintahkan untuk membantu keluarga kita sendiri, membantu anggota kita sendiri. Tidak ada kewajiban untuk membantu mereka yang belum bergabung sebagai anggota. Kita belajar dari sejarah kaum Muhajirin dan Anshar


[Qs.8:72] Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan kepada orang-orang muhajirin, mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan terhadap orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. Akan tetapi jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam urusan pembelaan agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Begitulah, dari anggota oleh anggota untuk anggota. Tidak ada kewajiban membantu mereka yang belum menjadi anggota.

Untuk mencapai kesejahteraan bersama, setiap anggota harus PATUH alias PATungan UsaHa. Kita bahas nanti lebih lanjut di sini

No comments:

Post a Comment