Thursday, December 3, 2015

Bisnis Berkah Omset Milyaran

BUKU JAGOAN Biar RIBA raIB
NYARIS 400 HALAMAN ILMU TEKNIS JADI PENGUSAHA OMSET MILYARAN! DIRANGKUM DARI BANYAK PENGALAMAN! SUDAH DIBACA OLEH CEO-CEO PERUSAHAAN MILYARAN DI INDONESIA
Buku karya Agung Nugroho Susanto, CEO Simply Group, Founder dan Owner Simplyfresh Laundry. Simply Homy Guest House, Simply Prime, dll. Lulus dari UGM menolak gaji 15 juta, memilih menjadi tukang cuci di laundry kecil yang di bangun sendiri. Berkembang hingga menjadi lebih dari 280 cabang di 110 kota dengan omset MILYARAN RUPIAH.
Ilmu yang didapat dari berbagai training di dalam dan di luar negeri dipadu dengan pengalaman di lapangan. Konsep Bisnis Syariah juga dibahas di sini.
Ini nih bocoran isinya!

Bab 1, Mindset sukses sejati
Bab 2, Bisnis berkah harta berlimpah, membahas tujuan, target, dan milestone, dan pengantar ke bisnis sesuai sunatullah
Bab 3, Masuk ke pembahasan bisnis sesuai sunatullah, bagaimana membuat tim yang hebat, mulai dari perekrutan, hingga delegasi
Bab 4, Bagaimana membuat sistem yang hebat, struktur organisasi, SOP, action plan, dll
Bab 5, Bagaimana membuat strategi yang hebat, analisis swot, fish bone, dan pembahasan marketing
Bab 6, Masuk ke pembahasan bisnis sesuai syariat, sekitar 121 halaman pembahasan dimulai dari pengenalan syariat, dan pembahasan aspek2 syariat, aspek strategi bisnis, tentang visi misi target, core values, jenis usaha, bentuk badan usaha, plan
Dilanjutkan aspek pasar, target pasar, jenis produk, harga, distribusi, promosi
Kemudian aspek teknis, aspek teknis produk, lokasi usaha, proses produksi, penggunaan teknologi, metode produksi
Kemudian aspek organisasi, proses bisnis, struktur organisasi, managemen, dll
Terakhir aspek ekonomi, sumber pendanaan tanpa riba, administrasi keuangan, laporan keuangan
Bab 7, pembahasan sukses dunia akhirat, berpikir positif, cara kerja otak, amalan2,
Ini Komentar yang sudah baca:
Saptuari Sugiharto
"MENCERAHKAN!!!! Saya banyak membaca buku bisnis, buku ini segarrr merangkum banyak hal, menggiring kita punya bisnis yang syar'i.. Bisnis yang berkah dengan hasil melimpah!"
Elang Gumilang
"Hidup adalah pilihan.. Qarun adalah simbol dari hartawan yang merasa kesuksesannya karena ilmu dan kerja kerasnya.. dan ternyata berakhir tragis ditelan Bumi.. sedang Nabi Sulaiman AS adalah simbol hartawan yang merasa hartanya hanya ujian.. apakah dia sebagai hamba yang bersyukur atau kufur.. dan hidupnya berakhir bahagia dunia akhirat.. Buku sahabatku tercinta Agung Nugroho ini mengajak kita untuk menjadi Sulaiman di abad modern ini.. jadilah hartawan yang menjadikan hartanya menjadi jalan kebahagiaan dunia dan akhirat.."
Teuku Wisnu
"Bismillah Banyak pengusaha/banyak dari kita yg menilai bahwa kesuksesan dan kebahagian sejati bersumber dr materi, sehingga kita menjadikan materi tsb sebagai tujuan utama. Lalu Omzet dan Nominal rupiah pun dijadikan tolak ukur, dan ironinya, sadar atau tidak kita sering mengesampingkan faktor keberkahan dan menabrak dinding2 pembatas syariat. Dalam buku ini, Kang agung mengajak kita untuk lebih mendalami makna kesuksesan dan kebahagiaan sejati, dan membuka mata hati kita untk lebih jeli menetapkan tujuan dalam berbisnis, sehingga in Syaa Allah bisnis kita selalu berjalan dalam koridor dan bingkai syariat, sehingga in Syaa Allah keberkahan dan kesuksesan pun secara otomatis Allah turunkan bagi kita.. Barakallahu fiik kang Agung"
dan banyak lainnya
Harga Rp. 385.000, KHUSUS ANGGOTA RIBA CRISIS CENTER Menjadi Rp. 295.000 dengan menyebutkan password "Biar RIBA Raib"

Langsung ! SMS/WA 0882-164-35325 atau BBM di  57BD311D
http://edubuku.com 










Tips Percaya Diri Menghadapi Debt Colector

TIPS MENGHADAPI DEBT COLECTOR! 
NAAAH INI DIA...
Tulisan dari kawan saya mas Akhlis yang jadi tamu di acara Kongkow Bisnis Geronimo FM selasa lalu. Setelah mengalami getir pahit dalam hutang, bisnisnya ludes, bangkit lagi jadi konsultan masalah kasus-kasus bisnis, dia Sarjana Hukum yang training di MA selama 3 bulan tentang mediator konflik bisnis. Berikut tulisannya:
-----------
Terima kasih bro saptuari Atas undangannya di kongkow Bisnis kemaren…dan mudah mudahan silahturohim pun semakin erat terjalin, Sementara bagi teman teman pengusaha yang sekarang sedang terbelit hutang dan segera bebas dari jeratan riba, Tenaaang….teman teman tidak sendirian, saya akan share bagaimana teman-teman pengusaha bisa melalui nya…
Mudah mudahan share ini bisa bermanfaat buat teman teman pengusaha di manapun berada..
Silahkan bila ada yang kurang jelas bisa japri saya.
Dan yang perlu di ingat, bahwa debt collector pun manusia biasa…punya rasa punya hati….hehehe…
TIPS PERCAYA DIRI MENGHADAPI DEBT COLECTOR
Beberapa strategi dalam menghadapi debt collector alias penagih utang saat cicilan sepeda motor, mobil, perumahan, bank, BPR, koperasi, kartu kredit, atau cicilan utang Anda macet.
Berikut tips dalam menghadapi mereka:
1. Sapalah dengan santun dan minta mereka menunjukkan identitas dan surat tugas, cocokan keduanya. Foto copy keduanya atau bisa juga di foto untuk identitasnya.Dan sampaikan bahwa yang berhak bicara dengan anda hanya yang ada di dalam surat tugas itu,Karena biasanya mereka datang lebih dari satu orang. kalo tidak sesuai dengan identitas dengan surat tugas, anda bisa menolak dengan halus.Tanyakan kepada mereka, siapa yang menyuruh mereka datang dan minta nomor telepon yang memberi tugas para penagih utang ini.
Jika mereka tak bisa memenuhi permintaan Anda dan Anda ragu pada mereka, persilakan mereka pergi. Katakan, Anda mau istirahat atau sibuk dengan pekerjaan lain.
2. Jika para penagih utang bersikap santun, jelaskan bahwa Anda belum bisa membayar karena kondisi keuangan Anda belum memungkinkan. Sampaikan kepada penagih utang bahwa Anda akan menghubungi yang terkait langsung dengan perkara utang piutang Anda. Ingat..hindari untuk berjanji apa-apa kepada para penagih utang, misal janji mau bayar 1 minggu lagi, 2 minggu dan seterusnya….sampaikan untuk waktu saya belum bisa janji..
3. Jika para penagih utang mulai berdebat meneror, persilakan mereka ke luar dari rumah Anda. Hubungi pengurus RT, RW, atau polisi. Sebab, ini pertanda buruk bagi para penagih utang yang mau merampas mobil, motor, atau barang lain yang sedang Anda cicil pembayarannya.
4. Jika para penagih utang berusaha merampas barang cicilan Anda, tolak dan pertahankan barang tetap di tangan Anda. Katakan kepada mereka, tindakan merampas yang mereka lakukan adalah kejahatan. Mereka bisa dijerat Pasal 368 ( pemerasan ), Pasal 365 KUHP Ayat 2, 3, dan 4 junto ( pencurian ), Pasal 335 ( perbuatan tidak menyenangkan )
Dalam KUHP jelas disebutkan, yang berhak untuk melakukan eksekusi adalah pengadilan. Jadi, apabila mau mengambil jaminan, harus membawa surat penetapan eksekusi dari pengadilan negeri.
Ingatkan kepada mereka, kendaraan cicilan Anda misalnya, adalah milik Anda, sesuai dengan STNK dan BPKB.
Kasus ini adalah kasus perdata, bukan pidana. Kasus perdata diselesaikan lewat pengadilan perdata dan bukan lewat penagih utang. Itu sebabnya, polisi pun dilarang ikut campur dalam kasus perdata.
Kasus ini menjadi kasus pidana kalau para penagih utang merampas barang cicilan Anda, meneror, atau menganiaya Anda. Untuk menjerat Anda ke ranah pidana, umumnya perusahaan leasing, bank, atau koperasi akan melaporkan Anda dengan tuduhan penggelapan.
5. Jika para penagih utang merampas barang Anda, segera ke kantor polisi dan laporkan kasusnya bersama sejumlah saksi Anda. Tindakan para penagih utang ini bisa dijerat Pasal 368 dan Pasal 365 KUHP Ayat 2, 3, dan 4 junto Pasal 335.
6. Jangan titipkan mobil atau barang jaminan lain kepada polisi. Tolak dengan santun tawaran polisi. Pertahankan mobil atau barang jaminan tetap di tangan Anda sampai Anda melunasi atau ada keputusan eksekusi dari pengadilan.
Berkonsultasi hukumlah kepada orang yang memiliki kompetensi di bidang Hukum, Lembaga Perlindungan Konsumen, Komnas Perlindungan Konsumen, atau Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
Sementara teman teman menikmati hari ini dengan penuh rasa syukur...sambil pahami sharing yang bisa memberi manfaat bagi teman teman yang membutuhkan solusi lepas dari jeratan hutang riba...
Mudah mudahan bermanfaat…
--------------------------------
Ahlismu
Mediator non Hakim penyelesaian Konflik || Mindset management ||
Pin bb:5A929E33 / 081931750404
*note:
Naaaah kamu yang punya masalah konflik bisnis bisa menghubungi mas Akhlis untuk dibantu mediasinya.
Bisnis itu tentang hati, harus tenang jangan terpaksa. Selesaikan semua masalah, biar rejeki makin mudah..
Salam,
@Saptuari

Sunday, November 22, 2015

Bebas Riba, Bukan Lunasin Riba.

Ini komen seorang kawan di sosmed FB menanggapi status saya tentang program BIar RIBA raIB:

Pengen ikut andil cuma bingung apa yg bisa dilakukan. Di rw sy banyak bangké yg berkeliaran keluar masuk gang. 1 org ada punya 3 bangke. Sedih liatnya. .......... banke = bank keliling menawarkan pinjaman riba.

Bingung. Itu respon kebanyakan orang terhadap solusi riba. Bertambah bingung jika diajak membebaskan orang lain dari jerat riba. Bagaimana caranya? Ya, bagaimana solusinya? Untuk menjawab pertanyaan itu, saya awali dgn pertanyaan: apakah kamu mau berpartisipasi? Karena solusi menjadi tak bermakna ketika kering partisipasi. Team Riba Crisis Center menyelenggarakan Workshop BIar RIBA raIB dari kota ke kota, dari desa ke desa, untuk membangun solusi bebas riba dan mengajak peserta berpartisipasi menjalankan solusi tersebut.
Langkah pertama agar kita segera terbebas dari riba adalah dengan cara mengenali apa itu riba, dampak-dampaknya dan status hukumnya. Begitu pula jika kita ingin membebaskan masyarakat sekitar dari riba maka kita pun harus menjelaskan apa itu riba, dampak-dampaknya dan status hukumnya. Setelah itu semua disampaikan, kewajiban kita selanjutnya adalah berhenti meriba, meninggalkan riba, bertobat dari riba, jangan mengulangi lagi. Dan bebas lah kita dari riba. Sederhana. Lalu masalah hutang piutang bagaimana? Itu persoalan lain lagi. Ribanya dulu yg diselesaikan. Penyelesaian jerat hutang bisa di baca di sini.

[Qs.2:275] Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran penyakit gila. Keadaan merera yag demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual-bei itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya pelajaran dari Tuhannya, lalu terus berhenti, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Ayat tersebut membawa inspirasi kepada kita, bagaimana membangun solusi bebas riba? bagaimana membebaskan masyarakat bebas riba? Sebarkan ajaran Allah tentang riba agar masyarakat bisa melek riba lalu menghindar dari riba. Itu yang kita lakukan di Workshop Bangun Solusi Riba. Jadwal pelaksanaannya ada di sini.
Setelah paham tentang riba tapi koq masih mengulangi lagi? Masih tetap meriba? Ya sudah. Allah ancam dalam Alquran: mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Sudah pasti orang yang mengaku umat Nabi Muhammad tidak mau masuk neraka.
Pergi haji berkali-kali tapi tetap meriba ya sampainya di neraka. Rajin bersedekah, berinfak dan berzakat tapi tetap meriba ya tetap masuk neraka. Senang berzikir, senang bershalawat, tapi tetap meriba ya masuk neraka juga. Siapa saja mereka yg suka meriba itu? Yaitu mereka yg makan riba, yang memberi riba, 2 orang saksinya, dan yg mencatat aktivitas riba. Kata Nabi, mereka semua itu sama. Sama-sama di neraka. Jadi sebenarnya tdk ada yg disebut korban riba, mereka semua itu adalah pelaku riba. Mereka semua itu ada di neraka, kekal di dalamnya. Mengapa kekal di neraka? Ya karena mereka sendiri yang tidak mau keluar dari riba, tidak mau keluar dari neraka.

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), orang yang menyerahkan riba (nasabah), pencatat riba dan dua orang saksinya." Beliau mengatakan, "Mereka semua itu sama." (HR. Muslim)


« اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ قَالَ « الشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ

"Jauhilah tujuh dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya dalam neraka." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?" Beliau mengatakan, " (1) menyekutukan Allah, (2) sihir, (3) membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan, (4) memakan harta anak yatim, (5) memakan riba, (6) melarikan diri dari medan peperangan, (7) menuduh wanita yang menjaga kehormatannya (bahwa ia dituduh berzina)"" (HR, Bukhari)

Jadi sekarang, mumpung kita masih ada di dunia, belum terlambat. Ayo kita keluar dari riba. Saat ini juga!
Jangan menunggu sampai hutang riba kita lunas. Jangan menunggu sampai KPR rumah kita lunas. Jangan menunggu sampai leasing motor kita lunas. Siapa yang bisa menjamin kita cukup umur sampai bisa melunasi itu semua? Siapa yg menjamin kita mampu melunasi itu semua? Apa menunggu bangkrut baru kita tobat riba? Sakit! Perih! Mari bebas riba saat ini juga. Ingat ya, bebas riba bukan lunasi riba.


[Qs.2:278] Hai orang-orang yang berima, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang-orang yang beriman.

Friday, November 13, 2015

Gaya Hidup Bebas Hutang dan Riba

Solusi bebas hutang dan riba? Simpel saja. Mulai dari diri sendiri. Perbaiki pola pikir dan gaya hidup. Sudah itu, mulai ajak keluarga dan lingkungan sekitar untuk membangun solusi riba secara bersama. Bertahan sendirian saja? Mampu bertahan sampai kapan mengingat riba sudah menggurita secara sistemik. Secara posisi, kita semua ini adalah korban riba atau calon korban riba. Orang yang sudah bebas riba bisa saja kembali menjadi korban karena begitu kuatnya penetrasi sistem ekonomi riba. Disebut sistem, karena banyak yang terlibat disitu, mulai dari pemberi, penerima, pencatat, dan saksi. Mereka punya andil yang sama, yaitu menzalimi dan sekaligus juga dizalimi. Jadi pas lah kalau kita sebut mereka semua adalah korban riba. Mereka pasti hancur, menjadi korban dari pola pikir dan gaya hidupnya sendiri.

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat para pelaku riba. Bahkan setiap orang yang ikut tolong menolong dalam sistem riba juga ikut terlaknat. Dari Jabir bin 'Abdillah, beliau berkata,

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), orang yang mnyerahkan riba (nasabah), pencatat riba (sekretaris) dan dua orang saksinya." Beliau mengatakan, "Mereka semua itu sama (dalam melakukan yang haram)"   (HR. Muslim)

Gaya hidup #1 MENGHINDAR dari masyarakat riba kepada masyarakat anti riba

Perintah Allah sudah jelas dan tegas: tinggalkan riba atau diperangi oleh Allah dan Rasul-Nya #Inspirasi_Qs.2:278-279. jadi tidak ada alasan untuk tidak meninggalkan riba, meski persoalan riba sudah menjadi persoalan yang sistemik dalam kehidupan masyarakat. Riba ada di mana-mana, mulai dari biaya persalinan, biaya pemenuhan kebutuhan hidup, biaya pendidikan, biaya kesehatan, sampai biaya kematian, semua terselubungi oleh riba. Bisakah riba ditinggalkan? Bisa dan harus ditinggalkan! Bagaimana caranya? Kemanakah kita menghindari riba? Adakah pembiayaan tanpa riba?

Perhatikan ayat berikut:



[Qs.18:16] Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.

Al-Quran sarat dengan ibarat, perumpamaan dan kisah-kisah yang dimaksudkan sebagai pelajaran bagi pembacanya.



[Qs.39:27] Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al-Quran ini setiap macam perumamaan supaya mereka dapat pelajaran.

Perhatikan, untuk apa kita membaca kisah ashabul kahfi di sebuah surat yang Nabi perintahkan kita membacanya setiap hari jumat agar kita terhindar dari fitnah akhir zaman, diantaranya adalah riba.

Sekelompok orang menghindar dari masyarakat syirik, riba adalah produk masyarakat syirik. Kemana mereka menghindar? kedalam gua. Di mana gua kita saat ini? komunitas, membentuk masyarakat sendiri. Menghindar dari masyarakat riba lalu bergabung ke dalam masyarakat anti riba. Di dalam masyarakat anti riba, kita membangun ekonomi berjamaah, menyatukan empat pilar ekonomi, yaitu: Pedagang, Produsen, Pekerja, dan Konsumen, ke dalam sistem ekonomi berjamaah.

Ya betul. Berjamaah secara ekonomi menjadi gaya hidup bebas hutang dan riba. Masyarakat riba adalah masyarakat yang individualis secara ekonomi. Orang kaya semakin kaya, sedangkan si miskin semakin miskin. Sementara masyarakat anti riba adalah masyarakat yang senantiasa berjamaah, baik berjamaah di masjid maupun berjamaah di pasar. Hal ini sudah kita ulas dalam tulisan yang lalu.

Gaya hidup #2 SABAR, MENUNDA KEBUTUHAN ATAU KEINGINAN

Gaya hidup yang dibutuhkan oleh kebanyakan orang yang ingin menghindari riba adalah sabar. Ini juga yang diajarkan oleh surat Al-Kahfi, surat akhir zaman, surat yang melindungi pembacanya dari fitnah akhir zaman. Nah, riba adalah masalah yang sudah menjadi fitnah di akhir zaman ini.



[Qs.18:28] Dan bersabarlah engkau bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melawati batas.

Sabar. Menjauh dari sistem riba. Kalau belum bisa beli secara cash ya tidak usah paksakan diri beli secara kredit. Bukan berarti kredit itu riba lho. Kredit halal, pembayaran secara tempo halal. Hanya saja, hampir semua pedagang maunya jual cash. Sementara konsumen mampunya beli kredit. Nah disitu masalahnya, datang lah pihak ketiga, yaitu orang yang "mendadak jadi pedagang" karena punya banyak uang yang kemudian menjadi penengah antara pedagang yang butuh cash dan konsumen yang mampuya kredit. Mereka mencari jalan agar riba bisa dilakukan secara sah dalam jual-beli. Padahal, sungguh sangat berbeda antara jual-beli dan riba.

Dalam kondisi seperti itu, alkahfi meminta kita bersabar. Alihkan pandangan mata dari berbagai iklan dan produk. Bersabar bersama orang-orang yang juga menjadikan sabar sebagai pilihan. Seperti kisah ashabul kahfi, secara berkelompok mereka pergi menghindar dari sistem masyarakat syirik. Nah, riba ini juga merupakan produk kemusyrikan. Karena itu, yang bisa kita lakukan adalah menghindar dan bersabar.

Al-Quran ayat lainnya juga mengajarkan perilaku cash daripada kredit. Mereka berinfak dari uang yang mereka miliki #Inspirasi_Qs.2:3 dan juga ayat ini:


[Qs.65:7] Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.

Jangan memaksakan diri berinfak jika tidak punya uang. Jangan membebani diri sendiri. Hutang itu menjadi belenggu yang menghambat langkah, bahkan langkah menuju jannah pun terhambat. Infak dalam kajian kita yang telah lalu telah kita tangkap maknanya, yaitu belanja.

Bersabar. Allah akan memberikan kelapangan setelah kesempitan #Inspirasi_Qs.65:7 Bahkan di ayat lainnya kita mengetahui, tidak perlu menunggu kesempitan berlalu, kelapangan ada bersama kesempitan #Inspirasi_Qs.94:5-6 Banyak cerita tentang itu. Sepasang suami istri bersabar untuk tidak ambil KPR. Setelah bersabar dalam bilangan tahun yang panjang, akhirnya pasutri tersebut mampu memiliki rumah secara cash! Bukan dari hasil tabungan! lalu darimana? Ada yang memberikan pinjaman tanpa riba dan tanpa perlu dipikirkan kapan harus dikembalikan, masya Allah ! Eh, ini berbeda. Hutang dan Piutang adalah dua posisi yang berbeda. Orang yang tidak punya tidak dianjurkan berhutang. Namun sebaliknya, kepada orang yang punya uang, Allah memberikan ganjaran besar jika memberi piutang. Ganjarannya lebih besar dibandingkan bersedekah.

Sabar. Sebisa mungkin jangan berhutang. Namun bagaimana jika kebutuhan begitu mendesak? tidak ada jalan lain kecuali berhutang? Oke, silakan berhutang namun pastikan anda sanggup membayarnya.

Dari Ummul Mukminin Maimuah

كَانَتْ تَدَّانُ دَيْنًا فَقَالَ لَهَا بَعْضُ أَهْلِهَا لاَ تَفْعَلِى وَأَنْكَرَ ذَلِكَ عَلَيْهَا قَالَتْ بَلَى إِنِّى سَمِعْتُ نَبِيِّى وَخَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ  مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدَّانُ دَيْنًا يَعْلَمُ اللَّهُ مِنْهُ أَنَّهُ يُرِيدُ أَدَاءَهُ إِلاَّ أَدَّاهُ اللَّهُ عَنْهُ فِى الدُّنْيَا
Dulu Maimuah ingin berhutang. Lalu di antara kerabatnya ada yang mengatakan, "Jangan kamu lakukan itu!" Sebagian kerabatnya ini mengingkari perbuatan Maimunah tersebut. Lalu Maimunah mengatakan, "Iya. Sesungguhnya aku mendengar Nabi dan kekasihku shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika seorang muslim memiliki hutang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi hutang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi hutang tersebut di duna". (HR. Ibnu Majah)
Perlu dicatat, hutang piutang adalah akad sosial. Sistem riba menjadikan hutang piutang sebagai akad komersil. Maka bersabarlah, jangan sampai bertemu mereka yang mengkomersilkan urusan sosial.

Gaya hidup #3 PRODUKTIF dan SELALU BERSEDEKAH

Bersabar itu menunda kebutuhan atau keinginan supaya tidak terjebak dalam skema hutang dan riba. Pilihannya hanya satu: belanja cash. Bagaimana caranya? tingkatkan penghasilan dengan cara hidup lebih produktif dan senantiasa bersedekah. Jika produktivitas menjadi cara bumi untuk meningkatkan penghasilan, maka bersedekah menjadi cara langit. Di samping itu juga, produktivitas dan sedekah menjadi instrumen pembebasan hutang dan riba #Inspirasi_Qs.2:275-276

Wednesday, November 11, 2015

Workshop Bangun Solusi Riba


 Workshop Bangun Solusi Riba itu adalah tentang :

1. Mempelajari & menerapkan teori Al-Qur'an tentang 
bagaimana membangun komunitas bisnis yang tidak akan merugi
2. Menghimpun Produsen, Pekerja, Pedagang & Konsumen dalam satu sistem ekonomi berjamaah
3. Perluasan area kesadaran - penyadaran RIBA.
4. Memperluas jalur - jalur distribusi rezeki.
5. Eksplorasi titik - titik sumber daya.
6. Penguatan jaringan & sinergi sesama muslim.
7. Pengokoh ekonomi berjamaah.
8. Cikal bakal kemandirian kaum muslimin.
9. Kaderisasi penggerak ekonomi tanpa RIBA.
10. Menguatkan bidang usaha masing-masing yang sedang digeluti saat ini.
11. Memunculkan peluang usaha baru yang bisa dikerjakan secara team ataupun perorangan.
12. Kaderisasi penggerak ekonomi tanpa riba melalui program beasiswa wirausaha untuk kuliah gratis S1-S2
    Jadwal Workshop

    Malang
    Tanggal 6 Desember 2015
    Aula Masjid Sabilillah
    Jl. Ahmad Yani No. 15 Blimbing Kota Malang Jawa Timur
    Jam 08:00 - 17;00 WIB
    Lihat Peta
    Cp. Endro Efendi 0813 3104 1099


    Serang Banten
    Tanggal 13 Desember 2015
    Bertempat di Hotel Puri Kayana Jl. KH. Abdul Hadi Sempu Kelapa Endep
    depan MAN 2 Serang Cp. Lukman 087771100332
    Jam 08:00 - 17;00 WIB

    Solo
    Tanggal 19 Desember 2015
    Hotel Arini Syariah
    Jl. Slamet Riyadi 361 Purwosari Solo
    Jam 08:00 - 17;00 WIB
    Cp. Imran 085728342599

    Semarang
    Tanggal 20 Desember 2015
    Resto Hotel Graha Agung Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah
    Jalan Gajah Mada Semarang
    Jam 08:00 - 17:00 WIB
    Cp. 081325976888

    Cara Daftar
    Ketik: KOPDAR (pilih kota mana)#DOMISILI#NAMA
    Kirim SMS ke 089638932008

    Peserta sangat terbatas.
    Infaq Rp. 100.000,- 
    Transfer ke Rek Syariah Mandiri no. 7080097691 a.n Yayasan Indonesia Tanpa Riba (kode bank 451)
    Bukti transfer infaq kirim ke WA 089638932008 atau Pin BB 2A93F0C3


    Thursday, October 29, 2015

    Keluar Dari Jerat Kredit Macet [Bank]

    Tulisan ini melanjutkan pembahasan lalu tentang Solusi Riba Menurut Al-Qur'an, menjelaskan Tahap 6 yang bersumber dari #Inspirasi_Qs.2:280

    KELUAR DARI JERAT KREDIT MACET [BANK]
    By Fitri Gustama, Warga Kampoeng SyaREA World #08

    Tidak dapat dipungkiri, memiliki penghasilan entah dari bekerja ataupun dari bisnis, jika belum-belum cicilan sudah menanti, tentu akan berbenturan dengan kebutuhan harian yang harus dipenuhi.

    Seringkali juga, kita memiliki pengeluaran yang tidak terduga, yang mau tidak mau, kita harus membayarnya.

    Dalam jangka waktu tertentu, akibatnya, salahh satu harus kalah. Entah keperluan yang dikorbankan, ataupun angsuran yang harus macet sana sini.

    Jika ingin lancar, biasanya berusaha menutup lubang kekurangan itu dengan utang baru.

    Yang paling parah, orang2 ini mencari utang untuk menutup angsuran. Ini adalah kekonyolan yang paling sering dilakukan.

    Orang-orang ini sangat menyadari, bahwa mereka sebenarnya memiliki penghasilan, tetapi memang penghasilannya yang sekarang tidak akan mampu menutupi beban angsuran setiap bulan. Sehingga, jika mau jatuh tempo, kepanikan yang akhirnya dirasakan.

    Entah dengan menjual barang apapun yang dimiliki, cari utangan, atau menggadaikan BPKB motor/mobil sekedar menyambung angsuran agar jangan sampai macet kelamaan, karena takut nanti berakibat Blacklist. Jika anda dalam posisi ini, saya yakin anda akan terbiasa dengan ancaman pihak bank / debt collector yang mengancam nama kita bakalan di blacklist oleh BI.

    MINDSET yang harus anda bangun adalah DIBALCKLIST adalah SEBUAH KEBERUNTUNGAN. Karena dengan diblacklist, maka anda tidak akan ada peluang untuk meminjam bank lagi dimasa depan.
    Bahkan, saya sangat menyarankan agar anda MEMBLACKLIST diri sendiri.
    Saya akan menjelaskan dengan contoh, seperti biasanya agar mudah untuk dipahami.
    Saya ada seorang kawan yang memiliki bisnis percetakan.

    Hutangnya ada beberapa ratus juga, dengan beban amgsuran sebulan sekitar Rp 10 juta.
    Setiap bulan, hasil dari percetakan, keuntungannya dikumpulkan, unntuk bayar angsuran.
    Yang menjadi masalah adalah, pendapatan bersih dari hasil percetakan yang dulu bisa belasan juta setiap bulan, sekarang ini hanya menghasilkan keuntungan Rp 6 -7 juta sebulan.

    Dengan kondisi ini, tentu ada defisit anggaran, untuk nyicil saja masih kurang Rp 3 -4 juta sebulan. Itu belum termasuk kebutuhan hidup untuk keluarganya.
    Dengan terjadinya defisit pendapatan ini, akibatnya seringkali modal yang ada semakin tergerus, yang seharusnya bisa untuk stok barang, akhirnya digunakan untuk nyicil dulu.

    Dan anda tahu akibat dari keputusan itu? karena stok barang yang semakin menipis, akhirnya banyak order yang akhirnya lepas, karena kawan saya ini tidak bisa menyediakan. Sementara stok juga tidak ada.

    Sebenarnya ordernya cukup banyak, tetapi kendala pengadaan barang menjadi masalah yang seolah tak terpecahkan. Semakin hari, pendapatan bukannya semakin meningkat, malah pendapatannya semakin menurun, yang berimbas, aset-aset dan modal semakin cepat tergerus angsuran.

    Jika hal ini terus terjadi, dalam waktu tidak lama, akan jelas sekali, bahwa usahanya akann bangkrut, dan utangnya bakalan macet total.

    Lalu apa yang seharusnya dilakukan oleh kawan saya ini?

    1. BLACKLIST diri sendiri.

    Maksudnya adalah, dengan menghentikan segala macam cicilan.
    Jangan pikirkan resiokonya. Persiapkan saja mental untuk menghadapi antrian debt collector. Persiapkan juga mental untuk ancaman sita oleh pihak perbankan.

    Mengapa harus berani menghentikan cicilan sama sekali?
    Logikanya, dengan kondisi sekarang saja, ternyata kawan saya ini bisa setiap bulan mendapatkan uang hingga 10 juta. Maka dengan menghentikan segala macam cicilan, maka akan ada TAMBAHAN MODAL sebesar Rp 10 juta setiap bulan.

    Dan tambahan modal, artinya meningkatnya kemampuan teman saya ini untuk menghandle pesanan-pesanan yang selama ini tidak dapat dihandle.

    Jika kredit dimacetkan 4 bulan saja. maka sudah ada tambahan dana sekitar Rp 40 juta untuk memberikan insentif pada bisnis yang dikebanyakan orang jika ada pada posisi teman saya solusi kekurangan modal adalah dengan mengambil utang baru di bank yang berbeda.
    Harapannya adalah, bank yang lama cicilannya tetap jalan, dan uang yang dari bank baru nisa untuk menyuntik dana segar pada bisnis.

    Mereka lupa, jika dengan meminjam dana ke bank yang baru, artinya ada beban angsuran baru.

    Solusi semacam ini hanya akan berujung kepada kegagalan.
    Jangan menambah masalah dengan meminjam uang di bank lainnya.
    Jangan lupa, masalah anda adalah utang, bagaimana mungkin solusinya adalah dengan utang lagi? Bukankah itu sama saja dengan menambah masalah?

    Memacetkan kredit bukanlah berarti kita ngemplang / tidak mau membayar.
    Memacetkan itu tujuannya agar kita bisa bernafas untuk bisnis / usaha kita.
    Jadi utamakan dulun BISNISNYA, jangan utamakan UTANGNYA.

    2. NEGOSIASI

    Jika angsuran anda cuma telat sebulan dua bulan, dijamin ga bakalan anda bisa bernegosiasi dengan pihak perbankan.
    Selama anda masih kelihatan ada "uangnya", entah dari mana, maka anda akan disedot habis2an, tanpa pandang kasihan.

    Beda lagi jika utang anda sudah macet lebih dari 3 bulan, maka pihak bank yangg akan panik. Pegawai bagian kreditnya dimarahi atasan, dan si atasan dimarahi atasannya dan seterusnya.
    bank itu dibatasi oleh ambang kredit macet sekian persen, jika melebihi dari ambang bayas itu, maka ancaman tidak naik pangkat atau tidak naik gaji bakalan mengancam para pegawai bank tersebut.

    Kalau anda sudah macet cukup parah, misal diatas 4 bulan, maka biasanya bank akan mulai 'melunak" dengan memberikan opsi restrukturisasi pinjaman.
    hati2, ini juga masing mengandung jebakan, anda hanya akan ketipu kedua kali jika menerima restrukturisasi yang ditawarkan. Biasanya mereka akan menawarkan perpanjangan masa angsuran, sehingga cicilan jadi lebih kecil.

    Restrukturisasi semacam ini biasanya banyak yang tergiur dan akhirnya jatuh lagi kedalam masalah yang sama. Lalu apa yang harus dilakukan?

    Negosiasi, minta CUTI ANGSURAN DAN CUTI BUNGA.
    Dijamin, permintaan anda akan ditolak.

    Ketika ditolak, biarkan saja, jangan goyah. Biarkan macet lebih panjang lagi, sementara anda lebih baik konsentrasi pada usaha / bisnis yangg dilakukan, bukankah sekarang anda memiliki modal tambahan tanpa utang setiap bulan, yaitu yang seharusnya buat nyicil, bisa digunakan untuk modal usaha?

    Tetapi, jika utang anda sudah macet diatas 6 bulan, biasanya bank akan melunak mau memberikan Cuti Angsuran + Cuti Bunga untuk jangka waktu tertentu.

    Kisaran cuti ini antara 1-2 tahun.
    Tergantung negosiasi anda.
    Cuti angsuran itu juga biasanya mereka masih memberikan syarat dengan membayar sejumlah uang "tunggu".

    Nah, kalau uang tunggunya terlalu tinggi, negosiasi lagi. Kalau tidak diterima negosiasinya, biarkan lagi. Anda konsen bisnis aja.

    Jika uang tunggunya mau menurunkan dan anda mampu membayarnya, silakan bayar, dan anda bisa tenang untuk tidak nyicil dan tidak kena bunga selama 1-2 tahun.

    Saya sendiri dulu mendapat "cuti" selama 2 tahun. Ada kawan saya yang cuti 1 tahun, ada yang 1,5 tahun. Jika sudah dapat cuti, jangan pikir utangnya, fokus saja mengembangkan usaha sekuat tenaga, agar kelak setelah cuti habis, anda bisa langsung melunasinya, tanpa harus mengangsur kembali.

    Saya sendiri, dulu selesai cuti, uang sudah terkumpul dan langsung saya tutup.
    Kunci untuk menggunakan teknik ini adalah harus memiliki mental yang kuat.
    Fokus pada sokusi, dan bukan pada masalah.
    mengutamakan usaha / bisnis ketimbang membayar utang.
    Siap dengan segala macam resiko.

    Ada seorang kawan lagi yang kasungya persis dengan kasus diatas. Dia memiliki cicilan hanya kisaran Rp 5 juta. Pendapatan saat ini hanya kisaran 2 juta.

    Salah satu usahanya adalah dengan jualan Ice Cream dengan Booth ditempat2 keramaian.

    Ketika dia membuka cabang ternyata 1 cabangnya mampu menghasilkan pendapatan bersih hingga Rp 1,2 juta/bulan. Sehingga dengan logika sederhana, dengan memiliki 3 cabang saja, maka semua beban angsurannya akan ketutup.

    Yang menjadi masakah adalah, untuk membuka 1 cabang Ice Cream dibutuhkan dana sekitar 2 juta. Sementara dia tidak memiliki uang tersebut ditabungan.
    maka jika dia menggunakan rumus diatas, jika saja sebulan dia tetap menganggarkan Rp 5 juta yang seharusnya buat cicilan untuk usaha, maka dalam 1 bulan, dia sudah bisa punya 2 cabang. Dan dibulan ke-3 dia sudah bisa punya 6 cabang.

    Estimasi penghasilannya adalah:
    6 cabang x Rp 1,2 juta = Rp 7,2 juta.
    Ditanbah penghasilan dari usahanya yang awal Rp 2 juta. Maka pendapatannya bisa mencapai ,2 juta.
    Itu hanya dengan memacetkan angsuran selama 3 bulan saja.

    Tetapi, kebanyakan orang akan berfikir lebih baik utang bank lain, sehingga bisa buka cabang yang hasilnya bisa buat mengangsur ke-2 bank tersebut.

    Apakah teknik seperti itu akan berhasil? sepanjang hidup saya bertemu orang2 semacam ini, yang melakukan kebodohan ini, mereka semuanya gagal.

    Anda bisa belajar dari pengalaman si menttor tersebut. Sehingga apa yang anda lakukan lebih tepat sasaran dan menghasilkan pendapatan yang optimal.

    Wassalam...

    Wednesday, October 28, 2015

    Solusi Riba Menurut Al-Quran

    Boufice Fanson Pimred Majalah Prancis "Challenges" edisi Oktober 2008 dalam kolom pengantar redaksi yang berjudul "Paus atau Alquran" mengatakan kepada Paus Benekditus XVI,
    "Saya pikir, dalam menghadapi krisis ekonomi global ini kita sangat membutuhkan membaca Alquran dari pada membaca Injil untuk memahami apa yang sedang terjadi dengan dunia perbankan kita, karena jika para praktisi perbankan kita menghargai ajaran, undang-undang dan sistem yang disampaikan Alquran serta menerapkannya saya yakin krisis dan bencana ekonomi ini tidak akan melanda kita, yang membawa kita pada kondisi yang mengenaskan, karena sesungguhnya "uang tidak bisa melahirkan uang [riba]".
    Seolah menjawab himbauan di atas, Vatikan melalui harian resminya "Observatory Romano" dalam salah satu artikel yang berjudul "Masukan Dari Sistem Keuangan Syariah Untuk Barat Yang Dirundung Krisis" dijelaskan tentang manfaat riba diharamkan sesuai dengan syariat Islam. Dan sistem keuangan syariah sangat berperan untuk membangun kembali undang-undang serta peraturan baru agar dunia dapat keluar dari krisis ekonomi global yang terjadi. Terutama sekali Islam menekankan larangan menggunakan uang sebagai barang dagangan yang mendatangkan laba.

    Informasi di atas saya kutip dari buku "Harta Haram Muamalat Kontemporer" yang ditulis oleh Dr. Erwandi Tarmizi, MA

    Yang menarik dari kutipan di atas adalah mereka menyarankan membaca Al-Quran untuk mendapatkan solusi ekonomi tanpa Riba. Ini menggelitik kita sebagai pembaca Al-Quran, bahwa betapa setiap saat kita membaca Al-Quran namun kita tetap tidak berdaya untuk terlibat perang melawan riba. Seolah-olah kita biarkan Allah dan Rasul-Nya yang berperang melawan riba sementara kita duduk meratapi nasib. Ketika Allah dan Rasul-Nya menyatakan perang terhadap riba sementara kita tidak juga menyatakan perang terhadap riba, apakah sah kita mengaku muslim ?



    [Qs.2:279] Makajika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.

    Dalam peperangan ini hanya ada dua pilihan: menjadi lawan atau menjadi kawan? Jika kamu memilih menjadi lawan maka bersiaplah dihancurkan. Jika kamu memilih menjadi kawan maka Allah akan memberikan arahan melalui Al-Quran bagaimana memenangkan peperangan ini.

    Dari Gelap Menuju Cahaya


    [Qs.57:9] Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benr Maha Penyantun lagi Maha Penyayag terhadapmu.

    Adzhdzhulumaat bermakna gelap, kegelapan, kondisi yang tidak jelas. Kata ini dibentuk dari 3 huruf dasar yaitu Dhza-Lam-Miim yang berarti melakukan kesalahan atau kejahatan, penindasan, bahaya, menekan, tirani, penyalahgunaan, mengambil hak orang lain, berbuat tidak adil. Kita memasuki kondisi adzhdzhulumaat karena kita telah salah berpikir, salah melangkah dan salah bertindak. Bagaimana agar kita bisa keluar dari kondisi gelap tersebut? Kondisi bisnis yang tidak jelas, selalu merugi, riba menjerat, bagaimana solusinya? Baca Al-Quran. Di dalamnya ada petunjuk bagaimana kita bisa keluar dari kegelapan kepada cahaya.

    Al-Quran Menjelaskan Segala Sesuatu, Termasuk Solusi BIar RIBA raIB



    [Qs.16:89] Dan ingatlah akan hari ketika Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turukan kepadamu Al-Quran untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.

    Semua dijelaskan dalam Al-Quran, termasuk solusi BIar RIBA raIB. Secara sistematis, Al-Quran memaparkannya mulai dari ayat 275 - 281 dari surat Al-Baqarah sebagai berikut:

    Tahap 1
    • Menjelaskan dampak riba, terutama dampak psikologis. Dari situ, kerusakan riba akan cepat menjalar.
    • Membedakan antara bisnis dan riba.
    • Melakukan pemutihan. Maka setelah mengetahui larangan riba, tinggalkan riba. Yang sudah berlalu biarkan berlalu. Jangan mengulangi.

    [Qs.2:275] Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka aginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

    Bacaan terkait:

    1. Bebas Riba, Bukan Lunasin Riba 
    2. Gaya Hidup Bebas Hutang dan Riba


    Tahap 2
    • Proses penghancuran secara perlahan bagi yang tidak mau meninggalkan riba.
    • Proses pemulihan bagi yang bertobat dari riba. Program sedekah dan produktivitas.
    • Tidak ada toleransi. Allah tidak menyukai orang yang tetap memakan riba.



    [Qs.2:276] Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa.

    Tahap 3
    • Penguatan. Cara melakukan Tahap 1 yang ditunjang oleh Tahap 2. Baca Qs.35:29 untuk memahami tahap ini, Silakan nanti mulai dari sini, sekarang kita selesaikan dulu tahapannya.



    [Qs.2:277] Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, merek mendapat pahala di sisi tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.

    Tahap 4
    • Perintah sudah lebih tegas: tinggalkan sisa-sisa riba jika kamu memang beriman.

    [Qs.2:277] Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang-orang yang beriman.

    Tahap 5
    • Atau kita berperang saja. Mau menjadi lawan atau menjadi kawan?


    [Qs.2:279] Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.

    Tahap 6
    • Hutang pokok harus dibayar. Jika ada kesulitan membayar, minta penangguhan.
    • Selama masa penangguhan, lakukan produktivitas. Bayar hutang dari hasil produktivitas.
    • Penjelasannya dapat di baca di sini tentang bagaimana keluar dari kredit macet [bank]


    [Qs.2:280] Dan jika orang yang berhutang itu dalam kesukaran, maka berilah tanggu sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan sebagian atau semua hutang itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

    Bacaan terkait:

    1. Keluar Jerat Kredit Macet (Bank)
    2. Tips Percaya Diri Menghadapi Debt Colector 



    Dari enam tahap di atas kita memfasilitasi masyarakat dengan tiga kegiatan utama sebagai berikut, sebagai strategi BIar RIBA raIB:

    1. Rumah Ilmu sebagai sarana menguatkan masyarakat dalam berbisnis secara Islami.
    2. Rumah Sedekah sebagai sarana menunjang produktifitas dan pembebasan hutang.
    3. Rumah Syirkah sebagai sarana masyarakat membangun jaringan bisnis, investasi, jalur distribusi dan lain-lain terkait penguatan bisnis ataupun memulai bisnis.

    Strategi tersebut tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, melainkan secara berjamaah antara Pedagang, Produsen, Pekerja dan Konsumen. Kopdar Bangun Solusi Riba merupakan sarana untuk menghimpun empat pilar ekonomi umat tersebut dalam satu sistem ekonomi berjamaah.

    Mengapa harus ekonomi berjamaah? 

    Perhatikan dua fakta berikut ini:

    Fakta masa lalu : Kaum muslimin generasi awal mampu membangun peradaban tanpa riba karena mereka saling menguatkan satu sama lain.



    [Qs.8:72] Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan terhadap orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. Akan tetapi jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam urusan pembelaan agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu denan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

    Fakta masa kini:  Orang-orang kafir sampai hari ini terus menghimpun potensi saling menguatkan satu sama lain. Sedangkan kaum muslimin hari ini bercerai berai. Sehingga terjadilah kerusakan dan kekacauan yang besar.


    [Qs.8:73] Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu hai para muslimin tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.

    Kekacauan dan kerusakan yang besar berupa apa? riba, suku bunga, inflasi, UMR, perbudakan global. Semua itu diakibatkan oleh persekutuan mereka yang semakin kuat, sementara kita semakin dilemahkan.


    [Qs.5:51] Hai orang-orang yang beriman, jangalah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu, sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

    Apa yang dihasilkan oleh persekutuan Yahudi - Nasrani ? BI, Bank Central, World Bank, IMF, WTO, NATO



    Wednesday, September 30, 2015

    Doa Membangun Kehidupan


    DOA MEMBANGUN KEHIDUPAN. Demikian judulnya supaya terlihat lebih dramatis. sesuatu yang biasa seringkali tidak menyentuh rasa yang selanjutnya membuat bergerak, bertindak. Sesuatu yang terlalu sering dilakukan tanpa makna membuat sesuatu itu menjadi biasa saja dan bahkan terabaikan. Lain halnya, jika sesuatu itu dilakukan sebagai pembinaan yang menghasilkan peningkatan setiap harinya. Ya, seperti doa ini, doa ketika bangun tidur.


    اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
    "Alhamdulillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur"
    Artinya: Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan (HR. Bukhari no. 6325)
    Menghidupkan setelah mematikan.
    Segala puji diperuntukkan bagi Allah Yang Maha Hidup (Al-Hayyu). Menarik, nama Al-Hayyu ini direndengkan dengan nama Al-Qayyuum.


    [Qs.20:111] Dan tunduklah semua muka dengan berendah diri kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus makhluk-Nya. Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman.

    Jika Al-Hayyu dapat diartikan MANDIRI maka Al-Qayyuum dapat diartikan BERDAULAT, mampu mengurusi. Kemandirian itu hanya mampu mengurusi diri sendiri. Sedangkan kedaulatan itu mampu mengurusi diri sendiri dan orang lain. Kapan kedaulatan itu dipenuhi? setelah memiliki kehidupan. Jika kita tidak memiliki kehidupan kita sendiri maka kita juga tidak memiliki kemandirian, apalagi kedaulatan.


    Tentang kemandirian, Al-Quran memberi perumpamaan sebagai berikut:




    [Qs.16:75] Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezeki yang baik dari Kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezeki itu secara sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka itu sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.


    Setelah MANDIRI lalu BERDAULAT itu yang harus kita miliki. Dan setiap pagi kita bersyukur bahwa setiap pagi Allah telah menghidupkan kita. Itu berarti Allah telah memberikan sarana kemandirian. Tanda dari kehidupan adalah ia mampu mengurusi dirinya sendiri, bisa mandi sendiri dan makan sendiri. Lain halnya kalau sudah mati, terbujur kaki sebagai mayat, ia tidak bisa mandi sendiri, perlu orang lain yang memandikan.


    Menghidupkan setelah mematikan. Tidur itu saudaranya mati. Lalu kita dihidupkan kembali setelah tidur, setelah mati. 




    [Qs.39:42] Allah memegang jiwa orang ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya, maka Dia tahanlah jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.

    Dihidupkan setelah dimatikan, terus berulang setiap pagi. Setelah dihidupkan lalu mau apa? Ini semacam simulasi, agar tidak ada penyesalan pada hari kebangkitan nanti (wa ilaihi nusyur).




    [Qs.63:10] dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata: "Ya Rabb ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"


    Mampu berinfaq adalah tanda KEMANDIRIAN YANG BERDAULAT. Dengan berinfaq, ia menunjukkan bahwa ia hidup (mandiri) dan mampu ikut mengurusi kehidupan orang lain (berdaulat). Perhatikan keterkaitan antara Qs.16:75 dan Qs.63:10


    Maka, setiap pagi ada malaikat yang mendoakan kebaikan untuk mereka yang mampu hidup mandiri dan berdaulat:

    Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
    Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)
    Demikian, jadi jangan lupa untuk selalu membaca doa ketika bangun tidur dan bertindaklah sesuai apa yang kita ucapkan dalam doa.

    Materi terkait:

    1. Bagaimana mengelola belanja (infaq)
    2. Belanja BIar RIBA raIB
    3. Infaq sebagai benih (habbah)