Sunday, November 22, 2015

Bebas Riba, Bukan Lunasin Riba.

Ini komen seorang kawan di sosmed FB menanggapi status saya tentang program BIar RIBA raIB:

Pengen ikut andil cuma bingung apa yg bisa dilakukan. Di rw sy banyak bangké yg berkeliaran keluar masuk gang. 1 org ada punya 3 bangke. Sedih liatnya. .......... banke = bank keliling menawarkan pinjaman riba.

Bingung. Itu respon kebanyakan orang terhadap solusi riba. Bertambah bingung jika diajak membebaskan orang lain dari jerat riba. Bagaimana caranya? Ya, bagaimana solusinya? Untuk menjawab pertanyaan itu, saya awali dgn pertanyaan: apakah kamu mau berpartisipasi? Karena solusi menjadi tak bermakna ketika kering partisipasi. Team Riba Crisis Center menyelenggarakan Workshop BIar RIBA raIB dari kota ke kota, dari desa ke desa, untuk membangun solusi bebas riba dan mengajak peserta berpartisipasi menjalankan solusi tersebut.
Langkah pertama agar kita segera terbebas dari riba adalah dengan cara mengenali apa itu riba, dampak-dampaknya dan status hukumnya. Begitu pula jika kita ingin membebaskan masyarakat sekitar dari riba maka kita pun harus menjelaskan apa itu riba, dampak-dampaknya dan status hukumnya. Setelah itu semua disampaikan, kewajiban kita selanjutnya adalah berhenti meriba, meninggalkan riba, bertobat dari riba, jangan mengulangi lagi. Dan bebas lah kita dari riba. Sederhana. Lalu masalah hutang piutang bagaimana? Itu persoalan lain lagi. Ribanya dulu yg diselesaikan. Penyelesaian jerat hutang bisa di baca di sini.

[Qs.2:275] Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran penyakit gila. Keadaan merera yag demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual-bei itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya pelajaran dari Tuhannya, lalu terus berhenti, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Ayat tersebut membawa inspirasi kepada kita, bagaimana membangun solusi bebas riba? bagaimana membebaskan masyarakat bebas riba? Sebarkan ajaran Allah tentang riba agar masyarakat bisa melek riba lalu menghindar dari riba. Itu yang kita lakukan di Workshop Bangun Solusi Riba. Jadwal pelaksanaannya ada di sini.
Setelah paham tentang riba tapi koq masih mengulangi lagi? Masih tetap meriba? Ya sudah. Allah ancam dalam Alquran: mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Sudah pasti orang yang mengaku umat Nabi Muhammad tidak mau masuk neraka.
Pergi haji berkali-kali tapi tetap meriba ya sampainya di neraka. Rajin bersedekah, berinfak dan berzakat tapi tetap meriba ya tetap masuk neraka. Senang berzikir, senang bershalawat, tapi tetap meriba ya masuk neraka juga. Siapa saja mereka yg suka meriba itu? Yaitu mereka yg makan riba, yang memberi riba, 2 orang saksinya, dan yg mencatat aktivitas riba. Kata Nabi, mereka semua itu sama. Sama-sama di neraka. Jadi sebenarnya tdk ada yg disebut korban riba, mereka semua itu adalah pelaku riba. Mereka semua itu ada di neraka, kekal di dalamnya. Mengapa kekal di neraka? Ya karena mereka sendiri yang tidak mau keluar dari riba, tidak mau keluar dari neraka.

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), orang yang menyerahkan riba (nasabah), pencatat riba dan dua orang saksinya." Beliau mengatakan, "Mereka semua itu sama." (HR. Muslim)


« اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ قَالَ « الشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ

"Jauhilah tujuh dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya dalam neraka." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?" Beliau mengatakan, " (1) menyekutukan Allah, (2) sihir, (3) membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan, (4) memakan harta anak yatim, (5) memakan riba, (6) melarikan diri dari medan peperangan, (7) menuduh wanita yang menjaga kehormatannya (bahwa ia dituduh berzina)"" (HR, Bukhari)

Jadi sekarang, mumpung kita masih ada di dunia, belum terlambat. Ayo kita keluar dari riba. Saat ini juga!
Jangan menunggu sampai hutang riba kita lunas. Jangan menunggu sampai KPR rumah kita lunas. Jangan menunggu sampai leasing motor kita lunas. Siapa yang bisa menjamin kita cukup umur sampai bisa melunasi itu semua? Siapa yg menjamin kita mampu melunasi itu semua? Apa menunggu bangkrut baru kita tobat riba? Sakit! Perih! Mari bebas riba saat ini juga. Ingat ya, bebas riba bukan lunasi riba.


[Qs.2:278] Hai orang-orang yang berima, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang-orang yang beriman.

No comments:

Post a Comment