Sunday, August 30, 2015

Mengapa Perlu Pendidikan Bisnis

Pelaku bisnis yang berpendidikan tidaklah sama dengan pelaku bisnis yang tidak berpendidikan.

[Qs.39:9] Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

Pelaku bisnis yang berpendidikan memiliki derajat kehidupan yang lebih tinggi

[Qs.58:11] Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

Jadi pendidikan itu penting, untuk mengantarkan Anda ke Gerbang kesuksesan. Begitu pula orang yang mau membuka usaha atau bisnis, juga perlu pendidikan bisnis.

Beberapa fakta orang merasa takut memulai bisnis, banyak yang belum tahu caranya memulai bisnis. Nah ini solusinya Kampus Rakyat Biar Riba Raib yang memberikan pembelajaran bisnis terprogram dan berkelanjutan dengan metode praktek langsung, ada bonus gratis umroh dan gratis kuliah sampai S2, di bawah pembinaan Prof. Wisnu Gardjito. Beliau adalah seorang dosen, pengusaha dan ahli kelapa dunia yang mendirikan komunitas The Green Coo Island (TGCI) yang mengembangkan produk olahan kelapa. Sudah ada 250 produk olahan kelapa dan akan terus dikembangkan mencapai 1600 produk akhir.


Prof. Wisnu Gardjito Beserta Istri berjilbab orange

Dilaksanakan setiap hari Kamis jam 08:00 - 17:00 wib. Full day. Disepanjang satu hari itu, Anda akan mendapatkan mindset, paradigma, dan spirit bisnis ekonomi berjamaah untuk membangun bisnis yang tidak akan merugi.

Bertempat di Posko Pusat Riba Crisis Center. 
Jl. BDN Raya Gaharu 2 no.1A Cilandak Barat Jakarta Selatan. 
Hp 082112030103. Pin BB 2A93F0C3 WA 089638932008

Biaya Rp 1.100.000,- (satu juta seratus ribu rupiah) untuk pendidikan dan pebiayaan bisnis yang akan Anda jalankan sendiri. Transfer ke Rek Syariah Mandiri no. 7080097691 a.n Yayasan Indonesia Tanpa Riba (kode bank 451)

Ketakutan memulai bisnis dan kebingungan bagaimana mempertahakan bisnis agar terus berlangsung merupakan hal yang manusiawi. Apalagi, jika seseorang melihat dengan mata kepala sendiri orang terdekat atau kenalan mereka gagal dalam usaha. Tak ayal, banyak orang yang hanya punya keinginan untuk berbisnis tapi tak pernah mewujudkan keinginan tersebut. Oleh karenanya Anda perlu ilmu. Jangan memulai bisnis tanpa ilmu. Jangan memulai bisnis hanya mengandalkan nafsu pengen sukses. Untuk memulai bisnis yang tidak akan merugi Anda harus memulainya dengan belajar.

Hanya 1 hari. Sudah itu praktek langsung. Go !!

Saturday, August 29, 2015

Daya Beli Masyarakat Turun Bagaimana Meningkatkan Produktivitas

Daya beli masyarakat turun, bagaimana kita bisa meningkatkan produktivitas? Sebagai pembaca Al-Quran, tentu kita tahu jawabannya. Ya, jawabannya ada dalam Al-Quran, jangan cari kemana-mana. Dollar menguat rupiah melemah. Jangan takut, itu cuma permainan bisnis manusia. Permainan bisnis Allah lebih hebat, karena Dia adalah Ar-Razaq yang mengatur distribusi rezeki di antara manusia.

Bagaimana Al-Quran menjawabnya? Ingat kembali pembahasan lalu, teori surat Faathir ayat 29 tentang bagaimana membangun bisnis yang tidak akan merugi. Itu teori dasarnya. Ini teori terapannya sebagai penjelas:


alladziina yu/minuuna bi alghaybi wa yuqiimuuna alshshalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquuna
[Qs.2:3] (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.

Perhatikan, teori bisnis yang diajukan Qs.2:3 mirip mirip ya dengan teori bisnis yang diajukan Qs.35:29 ? Itulah praktek talaa yatluu tilaawah, membaca ayat dengan mengkaitkan ayat-ayat lainnya sebagai penjelas. Ayat dijelaskan oleh ayat. Sedangkan qara-a yaqra-u qiraa-atan, membaca ayat tanpa dikaitkan dengan ayat-ayat lainnya, hasilnya: pemahaman yang keliru.

Mari kita ulas kemiripan dan keterkaitan dua teori ayat tersebut


Bagaimana mempertahankan produktivitas disaat daya beli masyarakat yang terus turun? jawabnya ada di point 3 wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun artinya menafkahkan sebagian rezeki yang diterima. Ilustrasinya begini:

  1. Suami menerima rezeki lalu menafkahkan kepada Istri.
  2. Istri menerima rezeki lalu menafkahkan kepada Pedagang.
  3. Pedagang menerima rezeki lalu menafkahkan kepada Produsen.
  4. Produsen menerima rezeki lalu menafkahkan kepada Pekerja


Pedagang, Produsen, Pekerja dan Konsumen adalah empat pilar ekonomi yang saling menguatkan dengan cara mengeluarkan infaq dari rezeki yang diterima dari kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masing-masing pilar tersebut. Infaq dikelola sebagai instrumen peningkatan daya beli sehingga distribusi rezeki mengalir lancar. Di ayat-ayat yang lain, Al-Quran menjelaskan bagaimana infaq tersebut dikelola sebagai instrumen peningkatan daya beli.

Dari ilustrasi di atas, tampaklah bahwa kuncinya ada pada penerimaan rezeki. Semakin besar rezeki yang diterima semakin besar pula infaq yang akan dikeluarkan. Dan sebaliknya, semakin kecil rezeki semakin kecil pula infaq. Tidak ada rezeki ya tidak ada infaq. Maka sekarang kita bertanya, bagaimana menghadirkan rezeki? bagaimana memperbesar rezeki? Nah sekarang baru kita paham, mengapa dalam teori bisnis yang tidak akan merugi, langkah pertama yang kita lakukan adalah membaca kitab Allah. Untuk apa? untuk mendapatkan teori bagaimana menghadirkan dan memperbesar rezeki. Kita bahas lain waktu.



Friday, August 28, 2015

Sedekah Rombongan Memusnahkan Riba

Secara head to head, Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah [Qs.2:276]

Riba bukan hanya menyoal materi tapi juga immateri, seperti ghibbah atau melanggar kehormatan seorang muslim termasuk ke dalam riba.

Sedekah pun mencakup segenap sendi kehidupan manusia. Bukan hanya terbatas pada makna menginfakkan uang (materi) di jalan Allah. Segala macam bentuk kebaikan yang dilakukan oleh setiap muslim dalam rangka mencari keridhaan Allah subhanahuwata'ala adalah sedekah.

Festival riba yang terjadi hari ini, harus bisa kita halau dengan sedekah rombongan, festival sedekah.

Mari kita himpun kolektivitas sosial ekonomi untuk memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Sedekah tidak harus selalu dengan harta, sedekah bisa juga berupa ilmu. Sudah ada beberapa muhsinin yang bersedekah ilmu untuk meningkatkan produktivitas sosial ekonomi, silakan anda datang dan mengambil manfaatnya di:

Posko Riba Crisis Center Jakarta
Jl. BDN Raya Gaharu 2 No.1A Cilandak Barat Jakarta Selatan
Hp 082112030103 | WA 089638932008 | Pin BB 2A93F0C3

Berikut ini adalah kegiatan yang bisa diikuti hanya dengan bersedekah:
1. Diklat Wirausaha BIar RIBA raIB
2. Training FB Marketing
3. Service/Trouble shooting PC/Laptop
4. Self Hypnoterapy Empowerment

Cara Daftar
Ketik: (nama kegiatan)#(domisili)#(nama)
kirim SMS/WA ke 089638932008

Contoh,
Jika anda ingin mengikuti Diklat Wirausaha BIar RIBA raIB
Maka silakan daftar dengan cara
ketik: Diklat Wirausaha BIar RIBA raIB#Jakarta#Hermawan
kirim SMS/WA ke 089638932008
kemudian anda akan mendapatkan balasan berupa jadwal yang tersedia.

Sebagai partisipasi biar riba raib, silakan bersedekah harta dan ilmu ataupun fasilitas lainnya.
Transfer ke Rek Syariah Mandiri no. 7080097691 a.n Yayasan Indonesia Tanpa Riba (kode bank 451)

Bersama-sama kita musnahkan riba dan suburkan sedekah.

Bisnis Modal Kecil Untung Besar Usaha Apa

Bisnis dengan modal kecil bisa untung besar, halal dan berkah. Siapa yang tidak mau? Semua pasti mau mengeluarkan uangnya untuk investasi bagi hasil atau usaha sendiri. Peluang usaha seperti apa yang seperti itu? Apakah Al-Quran memberikan solusi bisnis dengan modal kecil? bahkan solusi bisnis tanpa modal?

Jawabannya adalah: Ya! Al-Quran adalah kitab petunjuk yang memberikan penjelasan untuk semua persoalan [Qs.16:89]. Namun sebelum kita membaca solusi Al-Quran terhadap permasalahan ekonomi mikro seperti yang ditanyakan di atas, kita segarkan dulu ingatan kita tentang teori bussines plan yang tidak akan merugi menurut Al-Quran surat Faathir ayat 29, yaitu ketiga point ini:

  1. Membaca Al-Quran secara teori dan praktek.
  2. Mendirikan sholat berjamaah sebagai pembinaan kolektivitas sosial ekonomi.
  3. Berinfaq sebagai pondasi produktivitas sosial ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Pertanyaan yang layak diajukan, apakah ketiga hal di atas disusun secara sistematis atau secara acak saja? Jika secara sistematis maka yang harus dilakukan adalah point 1 dulu baru lanjut ke point 2 dan 3. Rabbanaa maa khalaqta haadza baathila. Tidak sembarang Allah menyusun kalimat-Nya. Maka tidak sembarang pula kita membacanya. Ini terkait dengan cara membaca secara tartil, yaitu cara baca yang Allah perintahkan kepada para pembaca Al-Quran.


aw zid 'alayhi warattili alqur-aana tartiilan
[Qs.73:4] atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Quran itu secara tartil

Tartil adalah mashdar (bentuk ke-3) dari kata rattala yurattilu tartiilan. Pada umumnya, kata tartil diartikan sama dengan kata qara-a dan talaa yaitu membaca, padahal ketiganya mempunyai makna yang berbeda dalam penggunaannya. Kita telah membahas perbedaan makna antara qara-a  qiraa-ah dan talaa tilaawah pada pembahasan sebelumnya, kali ini kita akan menelisik makna apa yang dibawa oleh rattala tartiila. Pemahaman ini penting untuk dapat memahami maksud dan tujuan sang penyusun ayat-ayat Al-Quran yaitu Allah Rabbul Alamin.

Kata tartil merujuk kepada sesuatu yang terpadu dan tersistem secara konsisten. Membaca secara tartil dilakukan secara perlahan-lahan, tidak tergesa-gesa, tidak loncat-loncat, tidak samar-sama, huruf harus dilafalkan dengan jelas sesuai dengan sistem bunyinya, terpadu dalam satu kata, tidak pecah, sistematis sesuai urutan kata, kalimat, dan ayat. Hal itu akan membantu pemahaman serta perenungan terhadap Al-Quran.

Demikian, pembaca Al-Quran harus membacanya dengan tartil. Dalam hal ini, para pelaku ekonomi harus membaca Qs.35:29 secara tartil. Itu artinya, teori bussines plan yang diajukan oleh ayat itu harus dibaca secara terpadu dan sistematis. Tidak boleh loncat-loncat, point 2 dulu baru point 1 sudah itu point 3. Membaca secara tartil, dalam hal pengamalan, harus dimulai secara sistematis, point 1 lalu ke point 2 dan 3. Selain sistematis, harus pula terpadu, keseluruhan point itu harus dilakukan, diamalkan.

Yang pertama harus dilakukan agar bisnis tidak merugi adalah baca teori dulu sebelum praktek. Tidak boleh asal beramal, harus berilmu dulu. Bisnis yang tidak akan merugi, tijaaratan lan tabuur menurut istilah Al-Quran, bukanlah bisnis coba-coba. Apa teorinya? bagaimana prakteknya? Point ke-2 menjelaskan point ke-1. Apa sih point-point itu? Oke kita tulis ulang lagi biar nyambung. 

Inilah ke-3 point teori bisnis yang tidak akan merugi, yaitu:

  1. Membaca Al-Quran secara teori dan praktek.
  2. Mendirikan sholat berjamaah sebagai pembinaan kolektivitas sosial ekonomi.
  3. Berinfaq sebagai pondasi produktivitas sosial ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Teori bisnis itu kita dapat dari Al-Quran surat Faathir ayat 29.

Tentang bisnis, Al-Quran tidak berbicara tentang kapitalisme, tentang kumpulan modal. Tetapi Al-Quran berbicara tentang kumpulan orang yang membentuk kolektivitas sosial ekonomi. Bagaimana membangun kolektivitas tersebut? Shalat berjamaah. Lakukan shalat berjamaah sebagai pembinaan kolektivitas sosial ekonomi. Setelah berjamaah di masjid kemudian lanjutkan dengan berjamaah di pasar.

Dengan adanya kumpulan orang, kita tidak lagi berbicara tentang berapa besar modal yang harus dikeluarkan, tetapi berapa banyak orang yang bisa ikut patungan usaha. Semakin banyak orang yang terlibat dalam patungan usaha, modal pun akan semakin mengecil. Bisa usaha tanpa modal? Bisa! lakukan syirkah abdan. Patungan usaha dengan meleburkan berbagai potensi dan keahlian.

Ini contoh patungan usaha yang sedang berjalan atau sedang dihimpun;

1. Syirkah amlak, kepemilikan asset bersama berupa ruko di Bogor dan Pemalang
2. Syirkah uqud: Farm Biar Riba Raib, pertanian dan peternakan terpadu di Bogor.

Bisnis dengan modal kecil bisa untung besar, halal dan berkah. Siapa yang tidak bisa? Hanya orang yang menyendiri saja yang tidak bisa. Maka, mari kita berhimpun membangun kolektivitas sosial ekonomi. Setelah ada kumpulan orang baru kita bicarakan tentang modal, malah bisa jadi modal usaha itu tidak selalu berupa uang.

Oke sampai di sini dulu, kita lanjutkan pembahasan nanti tentang produktifitas, nah disitu baru kita berbicara tentang modal uang, atau bahkan sudah tidak diperlukan lagi?

Baca Teori Al-Quran Lalu Praktek. Itu Cara Agar Bisnis Tidak Merugi

Baik, kita lanjutkan pembahasan tentang bagaimana membangun bisnis yang tidak akan merugi seperti yang ditawarkan oleh Al-Quran surat Faathir ayat 29. Pada pembahasan sebelumnya kita telah membaca bahwa Al-Quran mengajukan tiga hal yang harus dilakukan oleh orang yang mengharapkan bisnis yang tidak akan merugi. Yang pertama adalah membaca kitab Allah. Itu yang akan kita bahas kali ini.

1. Yatluuna kitaaba allahi, mereka membaca kitab Allah.

ada tiga kata kunci yang harus dipahami, yaitu:

  1. Allah adalah Tuhan yang dengan sifat Rahman Rahimnya memelihara, menata, dan mengelola alam semesta. [Qs.1:1-2)
  2. Kitab adalah mashdar (bentuk ketiga) dari kata kataba yaktubu kitaaban. Artinya: mengumpulkan. Kitab adalah kumpulan huruf, kata, kalimat, paragraf yang berisi penjelasan-penjelasan.
  3. Yatluuna adalah fi'il mudhori jamak (bentuk kedua) dari kata taala yatluu tilaawatan. Artinya membaca.

Sebagai Penata, Pemelihara dan Pengelola alam semesta, Allah menyusun manual book, kitab petunjuk yang harus dibaca oleh hamba-hamba-Nya agar dapat hidup di alam semesta ini sesuai dengan tatanan yang dikehendaki-Nya. Agar dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik, kitab itu berisikan penjelasan - penjelasan yang tidak meragukan [Qs.2:2] menjelaskan tentang segala sesuatu [Qs.16:89] termasuk menjelaskan tentang bagaimana berbisnis (sesuai dengan pembahasan kita disini) dengan cara yang menguntungkan, tidak merugikan semua yang terlibat dalam bisnis. Berbisnis dengan cara Al-Quran, kita tidak akan menzalimi ataupun di zalimi. kedua belah pihak saling menguntungkan.

Untuk dapat diterapkan secara praktis, maka kumpulan penjelasan-penjelasan itu harus dibaca sebagai satu teori secara utuh, karenanya digunakan kata talaa, bukan qoro-a. Keduanya sama arti, yaitu membaca, tetapi berbeda dalam penggunaannya. Qoro-a, digunakan untuk aktifitas membaca kata tanpa dikaitkan dengan kata lainnya, membaca kalimat tanpa dikaitkan dengan kalimat lainnya. Sedangkan talaa digunakan untuk aktifitas membaca kata atau kalimat terkait dengan kata atau kalimat yang lainnya. Maksudnya, membaca beberapa kalimat yang saling menjelaskan untuk mendapatkan satu pemahaman yang utuh.

Hasil dari pemahaman yang utuh adalah kemampuan membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk. Pemahaman yang utuh didapat dari proses membaca yang benar.




alladziina aataynaahumu alkitaaba yatluunahu haqqa tilaawatihi ulaa-ika yu/minuuna bihi waman yakfur bihi faulaa-ika humu alkhaasiruuna

[Qs.2:121] Orang-orang yang telah kami berikan Al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang  rugi.

Baiklah, kita urai dulu Qs.2:121 itu sebagai berikut:

  1. Mereka diberikan Kitab lalu mereka membacanya dengan benar. Bagaimana membaca dengan benar? baca dengan cara talaa, bukan dengan cara qoro-a. Tampak jelas ayat itu menggunakan kata yatluunahu haqqa tilaawatihi
  2. Mereka itu beriman kepada kitab itu ulaa-ika yu/minuuna bihi dengan cara sami'na wa atho'na, kami dengar dan kami taat, mengetahui dan melaksanakan, teori dan praktek.
  3. Jika mereka ingkar terhadap kitab itu maka mereka termasuk orang-orang yang rugi. waman yakfur bihi faulaa-ika humu alkhaasiruuna Mereka sudah mengetahui teorinya tetapi mereka tidak menerapkannya seperti orang yang tidak mengetahui atau bahkan mereka menolak dengan cara membuat teori baru, baik sintesis (memadukan dua teori yang berbeda) atau pun antitesis (membuat teori yang sama sekali baru, berlawanan)

Jadi jelas kesimpulannya. Al-Quran berisikan teori bisnis yang menguntungkan. Bacalah dengan benar agar teori bisnis itu dapat dipraktek dengan benar. Jika cara membacanya salah maka penerapan teorinya pun salah, atau menentang teori, alhasil bisnisnya pun merugi.

Teori bisnis menurut Al-Quran? seperti apa? bagaimana penjelasannya? bagaimana penerapannya? kita lanjutkan pada pembahasan berikut tentang bagaimana Al-Quran memberi solusi bisnis modal kecil untung besar.






Thursday, August 27, 2015

Jadwal Kopdar Biar Riba Raib



Kopdar BIar RIBA raIB itu adalah tentang :

1. Mempelajari & menerapkan teori Al-Qur'an tentang 
bagaimana membangun komunitas bisnis yang tidak akan merugi
2. Menghimpun Produsen, Pekerja, Pedagang & Konsumen dalam satu sistem ekonomi berjamaah
3. Perluasan area kesadaran - penyadaran RIBA.
4. Memperluas jalur - jalur distribusi rezeki.

5. Eksplorasi titik - titik sumber daya.

6. Penguatan jaringan & sinergi sesama muslim.

7. Pengokoh ekonomi berjamaah.

8. Cikal bakal kemandirian kaum muslimin.

9. Kaderisasi penggerak ekonomi tanpa RIBA.

10. Menguatkan bidang usaha masing-masing yang sedang digeluti saat ini.
11. Memunculkan peluang usaha baru yang bisa dikerjakan secara team ataupun perorangan.
12. Kaderisasi penggerak ekonomi tanpa riba melalui program beasiswa wirausaha untuk kuliah gratis S1-S2
Materi Kopdar

Jadwal Kopdar

 Sukabumi
Tanggal 31 Oktober 2015
Bertempat di Aula BAZ Kab. Sukabumi Komplek Gedung Dakwah Islamic Center Cisaat
Cp. Jiwa 081911922987
Jam 08:00 - 17;00 WIB

Solo
Tanggal 1 November 2015
Kopdar Spesial untuk program Beasiswa Wirausaha untuk kuliah gratis S1
Bertempat di STIE Trianandra
Kranggan, Wirogunan, Kartasura Sukoharjo
Jam 08:00 - 17;00 WIB

Jember
Tanggal 7 November 2015
Bertempat di Aula Masjid Ar-Rohmah STDI Imam Syafi'i Jember
Jl. MH Thamrin Gg. Kapodang No.5 Jember
Jam 08:00 - 17:00 WIB
Cp. Lukman Aziz 081 333 738 726

Jakarta
Tanggal 14 November 2015
"Strategi Investasi Property Syariah Modal 1 Juta"
Bertempat di Gudeg Kendil Mas Fatmawati Jakarta Selatan
Jam 09:30 - 14:30 WIB
Cp. Almas 0813 8119 1094, Ilham 0838 9349 3289

Bandung
Tanggal 15 November 2015
RM Saung Panorama Jln. Supratman No. 45A Bandung
Jam 08:00 - 16;00 WIB
Cara daftar
Ketik: KOPDAR Bandung#DOMISILI#NAMA
Kirim SMS ke 0857 2856 5908 - 0853 2036 7767
Tempat terbatas.

Palembang
 Tanggal 29 November 2015
Bertempat di Jl. Indragiri Raya No. 166 Rt. 48 Rw. 17 Kel. Sialang Perum Sako
Palembang [belakang pasar perumnas] Cp. Aldytia Amrullah 085228881222
Jam 08:00 - 17;00 WIB

Malang
Tanggal 6 Desember 2015
Aula Masjid Sabilillah
Jl. Ahmad Yani No. 15 Blimbing Kota Malang Jawa Timur
Jam 08:00 - 17;00 WIB
Lihat Peta
Cp. Endro Efendi 0813 3104 1099

Serang Banten
Tanggal 13 Desember 2015
Bertempat di Hotel Puri Kayana Jl. KH. Abdul Hadi Sempu Kelapa Endep
depan MAN 2 Serang Cp. Lukman 087771100332
Jam 08:00 - 17;00 WIB

Cara Daftar
Ketik: KOPDAR (pilih kota mana)#DOMISILI#NAMA
Kirim SMS ke 089638932008

khusus untuk kopdar Bandung
Ketik: KOPDAR Bandung#DOMISILI#NAMA
Kirim SMS ke 0857 2856 5908 - 0853 2036 7767

Peserta sangat terbatas.
Infaq Rp. 100.000,- 
Transfer ke Rek Syariah Mandiri no. 7080097691 a.n Yayasan Indonesia Tanpa Riba (kode bank 451)
Bukti transfer infaq kirim ke WA 089638932008 atau Pin BB 2A93F0C3

Peserta Kopdar yang akan mengikuti program Beasiswa Wirausaha untuk Kuliah Gratis S1-S2 bisa berlanjut pada Program Diklat lalu Pembiayaan dan Pendampingan
Bekerjasama Dengan STIE Trianandra Jakarta & Solo

Setiap peserta kopdar akan mendapatkan special bonus berupa Voucher Umroh senilai 50$







Bisnis Yang Tidak Akan Merugi

Siapa yang akan menolak penawaran bisnis yang tidak akan merugi? tidak seorangpun, meski dengan pandangan curiga. Apa iya ada bisnis yang tidak akan merugi? pasti untung? dalam bisnis tentu saja ada resiko keuntungan dan ada resiko kerugian. Kalau ada penawaran bisnis yang tidak akan merugi, pasti berniat menipu.

Kecurigaan itu wajar, sewajar orang mengharapkan bisnis yang tidak akan merugi. Nah, Al-Quran menawarkan itu, menawarkan cara agar bisnis tidak merugi, mau?


inna alladziina yatluuna kitaaba allaahi wa-aqaamuu alshshalaata wa-anfaquu mimmaa razaqnaahum sirran wa'alaaniyatan yarjuuna tijaaratan lan tabuura

[Qs.35:29] Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terangan-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.

Al-Quran surat Faathir ayat 29 memberikan inspirasi kepada para pelaku ekonomi untuk menjalankan roda bisnisnya dengan harapan dapat untung terus, tidak ada ruginya. Mau? jalankan tiga hal berikut:

  1. Membaca kitab Allah.
  2. Mendirikan shalat. 
  3. Menafkahkan sebagian rezeki yang diterima. Berinfaq.

Cara Al-Quran itu yang kita terapkan dalam membangun ekonomi berjamaah agar praktik ekonomi riba tidak mendapat ruang diantara kita. Membaca kitab Allah, yaitu Al-Quran, untuk mendapatkan teori bagaimana menjalankan bisnis yang terhindar dari kerugian. Mendirikan shalat untuk mendapatkan pembinaann terus-menerus dalam praktek kolektifitas berjamaah. Dan yang ketiga, mengeluarkan infaq sebagai pondasi dasar dari produktifitas bisnis.

Bagaimana detailnya? kita lanjutkan pada pembahasan berikutnya.