Kecurigaan itu wajar, sewajar orang mengharapkan bisnis yang tidak akan merugi. Nah, Al-Quran menawarkan itu, menawarkan cara agar bisnis tidak merugi, mau?
inna alladziina yatluuna kitaaba allaahi wa-aqaamuu alshshalaata wa-anfaquu mimmaa razaqnaahum sirran wa'alaaniyatan yarjuuna tijaaratan lan tabuura
[Qs.35:29] Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terangan-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.
Al-Quran surat Faathir ayat 29 memberikan inspirasi kepada para pelaku ekonomi untuk menjalankan roda bisnisnya dengan harapan dapat untung terus, tidak ada ruginya. Mau? jalankan tiga hal berikut:
- Membaca kitab Allah.
- Mendirikan shalat.
- Menafkahkan sebagian rezeki yang diterima. Berinfaq.
Cara Al-Quran itu yang kita terapkan dalam membangun ekonomi berjamaah agar praktik ekonomi riba tidak mendapat ruang diantara kita. Membaca kitab Allah, yaitu Al-Quran, untuk mendapatkan teori bagaimana menjalankan bisnis yang terhindar dari kerugian. Mendirikan shalat untuk mendapatkan pembinaann terus-menerus dalam praktek kolektifitas berjamaah. Dan yang ketiga, mengeluarkan infaq sebagai pondasi dasar dari produktifitas bisnis.
Bagaimana detailnya? kita lanjutkan pada pembahasan berikutnya.
No comments:
Post a Comment