Wednesday, September 30, 2015

Doa Membangun Kehidupan


DOA MEMBANGUN KEHIDUPAN. Demikian judulnya supaya terlihat lebih dramatis. sesuatu yang biasa seringkali tidak menyentuh rasa yang selanjutnya membuat bergerak, bertindak. Sesuatu yang terlalu sering dilakukan tanpa makna membuat sesuatu itu menjadi biasa saja dan bahkan terabaikan. Lain halnya, jika sesuatu itu dilakukan sebagai pembinaan yang menghasilkan peningkatan setiap harinya. Ya, seperti doa ini, doa ketika bangun tidur.


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
"Alhamdulillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur"
Artinya: Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan (HR. Bukhari no. 6325)
Menghidupkan setelah mematikan.
Segala puji diperuntukkan bagi Allah Yang Maha Hidup (Al-Hayyu). Menarik, nama Al-Hayyu ini direndengkan dengan nama Al-Qayyuum.


[Qs.20:111] Dan tunduklah semua muka dengan berendah diri kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus makhluk-Nya. Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman.

Jika Al-Hayyu dapat diartikan MANDIRI maka Al-Qayyuum dapat diartikan BERDAULAT, mampu mengurusi. Kemandirian itu hanya mampu mengurusi diri sendiri. Sedangkan kedaulatan itu mampu mengurusi diri sendiri dan orang lain. Kapan kedaulatan itu dipenuhi? setelah memiliki kehidupan. Jika kita tidak memiliki kehidupan kita sendiri maka kita juga tidak memiliki kemandirian, apalagi kedaulatan.


Tentang kemandirian, Al-Quran memberi perumpamaan sebagai berikut:




[Qs.16:75] Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezeki yang baik dari Kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezeki itu secara sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka itu sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.


Setelah MANDIRI lalu BERDAULAT itu yang harus kita miliki. Dan setiap pagi kita bersyukur bahwa setiap pagi Allah telah menghidupkan kita. Itu berarti Allah telah memberikan sarana kemandirian. Tanda dari kehidupan adalah ia mampu mengurusi dirinya sendiri, bisa mandi sendiri dan makan sendiri. Lain halnya kalau sudah mati, terbujur kaki sebagai mayat, ia tidak bisa mandi sendiri, perlu orang lain yang memandikan.


Menghidupkan setelah mematikan. Tidur itu saudaranya mati. Lalu kita dihidupkan kembali setelah tidur, setelah mati. 




[Qs.39:42] Allah memegang jiwa orang ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya, maka Dia tahanlah jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.

Dihidupkan setelah dimatikan, terus berulang setiap pagi. Setelah dihidupkan lalu mau apa? Ini semacam simulasi, agar tidak ada penyesalan pada hari kebangkitan nanti (wa ilaihi nusyur).




[Qs.63:10] dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata: "Ya Rabb ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"


Mampu berinfaq adalah tanda KEMANDIRIAN YANG BERDAULAT. Dengan berinfaq, ia menunjukkan bahwa ia hidup (mandiri) dan mampu ikut mengurusi kehidupan orang lain (berdaulat). Perhatikan keterkaitan antara Qs.16:75 dan Qs.63:10


Maka, setiap pagi ada malaikat yang mendoakan kebaikan untuk mereka yang mampu hidup mandiri dan berdaulat:

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)
Demikian, jadi jangan lupa untuk selalu membaca doa ketika bangun tidur dan bertindaklah sesuai apa yang kita ucapkan dalam doa.

Materi terkait:

  1. Bagaimana mengelola belanja (infaq)
  2. Belanja BIar RIBA raIB
  3. Infaq sebagai benih (habbah) 

No comments:

Post a Comment